Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2025

Lelah, Tanpa Upah

Bardi, lelaki desa yang setia pada kerja sosialnya, terus menyalakan semangat tanpa upah. Tapi di balik ketulusan itu, ada luka kecil yang terus tumbuh—tentang nama yang tercatat, tapi hidup yang tak pernah dihitung. --- Kabut pagi masih menggantung di pucuk randu ketika Bardi menyalakan motor tuanya. Asap putih keluar dari knalpot seperti napas orang tua yang letih. Di boncengan, terikat gulungan spanduk dan beberapa brosur lusuh yang sudah basah kena embun malam. Ia berangkat lagi. Dari dusun ke dusun, dari gang sempit ke balai RW. Kadang disambut dengan senyum, kadang dengan pandangan curiga. “Ini program apa, Pak? Ada duitnya?” tanya seorang warga. Bardi hanya tersenyum. “Tidak, Bu. Tapi ini untuk kebaikan bersama.” Sudah dua minggu ia berkeliling, menempel spanduk, membagi brosur, mencatat nama-nama yang mau bergabung. Tak ada gaji, tak ada janji. Hanya kalau ada rapat di kecamatan, ia dapat amplop kecil berisi uang transport. Kadang cukup untuk bensin, kadang tidak. Tapi Bardi ja...