Skip to main content

Posts

Showing posts from 2025

“Kabinet Gemuk: Antara Efisiensi Retoris dan Politik Kekuasaan”

Analisis Kritis atas Fenomena Pelantikan Pejabat yang Berlebihan Oleh: Syansul Maarif Euforia Kekuasaan di Balik Seremoni Pelantikan Belum genap setahun menjabat, Presiden Prabowo Subianto tampak begitu rajin melantik pejabat negara. Dari menteri dan wakil menteri hingga staf khusus dan pejabat istana, daftar nama yang dilantik seolah tak berhenti bertambah. Publik mulai mempertanyakan: apakah ini pemerintahan efisien yang dijanjikan, atau justru “kabinet gemuk” yang membebani anggaran negara? Seremoni pelantikan yang sering kali disiarkan dengan gegap gempita di televisi memberi kesan stabilitas dan kerja cepat. Namun, di balik simbolisme tersebut, terselip paradoks besar: jumlah pejabat yang membengkak justru memperlihatkan wajah birokrasi yang semakin berlapis, tidak ramping, dan cenderung tidak efisien. Janji Efisiensi yang Menyusut di Tengah Politik Akomodatif Saat kampanye, Prabowo sering berbicara tentang pentingnya pemerintahan yang efisien dan kuat. Namun setelah berkuasa, rea...

How to Invest in Stocks: A Complete Beginner’s Guide

1. What Are Stocks and Why Do They Matter? Stocks represent ownership in a company. When you buy a stock, you’re essentially purchasing a small piece of that company. If the company performs well and earns profits, you can also benefit through dividends or capital gains (the increase in stock price). Stock investing is one of the most popular ways to build wealth because of its high potential returns. However, it also comes with risks — which is why understanding the basics before investing is crucial. 2. Prepare Yourself Before Investing Before you start buying stocks, there are several key things you should do first: a. Set Your Investment Goals Are you investing for the long term, for retirement, education, or short-term profit? Your goals determine your investment strategy — whether it’s short-term trading or long-term investing. b. Know Your Risk Profile Everyone has a different tolerance for risk. If you prefer stability, you might choose blue-chip stocks from large, established ...

Cara Berinvestasi di Saham: Panduan Lengkap untuk Pemula

Apa Itu Saham dan Mengapa Penting? Saham adalah bukti kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Ketika kamu membeli saham, artinya kamu memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Jika perusahaan itu berkembang dan menghasilkan keuntungan, kamu sebagai pemegang saham juga berpotensi mendapatkan keuntungan — baik dari dividen maupun kenaikan harga saham (capital gain). Investasi saham menjadi salah satu instrumen keuangan yang paling populer karena potensi keuntungannya tinggi. Namun, risiko yang menyertainya juga besar. Karena itu, memahami cara berinvestasi dengan benar menjadi kunci utama. Siapkan Diri Sebelum Terjun ke Dunia Saham Sebelum mulai membeli saham, ada beberapa hal penting yang perlu disiapkan: a. Tentukan Tujuan Investasi Apakah kamu ingin menabung untuk masa depan, pendidikan, pensiun, atau ingin mendapat penghasilan tambahan dari dividen? Tujuan akan memengaruhi strategi investasimu — jangka pendek, menengah, atau panjang. b. Pahami Profil Risiko Setiap or...

Bangkai Kepala Babi dan Tikus: Pendekatan Hermeneutik dalam Analisis Simbolisme

Pendekatan hermeneutik dalam memahami teror kepala babi dan enam tikus memungkinkan kita menggali makna tersembunyi di balik simbol-simbol yang digunakan dalam konteks intimidasi terhadap kebebasan pers. Hermeneutika, sebagai metode interpretatif, menekankan pada pemahaman makna yang tidak hanya bersifat literal, tetapi juga historis, sosial, budaya, dan politis. Dalam kasus ini, pengiriman kepala babi dan tikus ke kantor Tempo bukan hanya sekadar aksi vandalisme, tetapi juga mengandung pesan simbolik yang membutuhkan analisis mendalam terkait konteks budaya, sejarah, dan politik Indonesia. Hermeneutika Simbolisme Kepala Babi dan Tikus Dalam tradisi hermeneutik, makna suatu simbol tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan konteks di mana simbol tersebut digunakan. Berikut adalah interpretasi makna dari simbol kepala babi dan enam tikus berdasarkan pendekatan hermeneutik: 1. Kepala Babi dalam Konteks Budaya, Sejarah, dan Politik • Dalam Budaya Indonesia: Babi memiliki makna ya...

Perekonomian Indonesia; Ancaman, Tantangan, dan Peluang Emas

Indonesia di tahun 2025 tengah menghadapi babak baru yang penuh tantangan dan ketidakpastian dalam perekonomian nasionalnya. Tak hanya sekadar angka pertumbuhan, isu nasional terbaru justru menimbulkan dampak yang lebih dalam dan berlapis-lapis, yang mampu menggoyahkan fondasi perekonomian sekaligus membuka peluang baru yang selama ini belum tergali.Perang dagang global yang terus memanas dan kebijakan tarif tinggi dari berbagai negara, terutama Amerika Serikat, membuat rantai pasok ekspor Indonesia terdampak cukup signifikan. Penurunan harga komoditas utama sebesar 12% membuat penerimaan negara ikut tergerus, memaksa pemerintah untuk mengambil langkah tegas dalam menjaga kestabilan fiskal dan mempercepat reformasi struktural. Dampaknya? Iklim bisnis menjadi tidak pasti dan sentimen pelaku usaha menurun, yang berakibat pada melemahnya investasi domestik dan konsumsi rumah tangga. Situasi semakin kompleks dengan meningkatnya beban fiskal akibat kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan...

Makan Bergizi Gratis: Antara Niat Mulia, Risiko, dan Luka di Balik Nasi Kotak

Gelombang Nasi Gratis dari Istana Pagi itu, di halaman sebuah SD negeri di Palangka Raya, ratusan siswa berbaris sambil memegang bungkusan nasi yang baru dibagikan. Aroma ayam suwir dan sayur tumis tercium dari kotak makan yang dihiasi stiker bertuliskan “Program Makan Bergizi Gratis – Untuk Anak Indonesia Sehat dan Cerdas”. Anak-anak tampak gembira. Namun di tempat lain, beberapa jam kemudian, sejumlah siswa di sebuah sekolah di Sulawesi jatuh pingsan usai menyantap paket makanan serupa. Puskesmas setempat mencatatnya sebagai keracunan massal ringan. Inilah potret paradoks dari program yang menjadi kebanggaan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto: Makan Bergizi Gratis (MBG). Diluncurkan dengan semangat menghapus kelaparan dan menurunkan angka stunting, MBG kini justru berada di pusaran sorotan publik — antara apresiasi, kegelisahan, dan tudingan kebocoran. Janji Besar di Balik Program Kolosal MBG bukan sekadar program bantuan sosial. Ia dirancang sebagai proyek investasi gizi nasiona...

Cara Menolak Otomatis Nomor Tak Dikenal di Ponsel: Lindungi Privasimu dari Gangguan Telepon Asing

Dalam dunia yang semakin terhubung seperti sekarang, panggilan telepon sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Namun, tidak semua panggilan yang masuk ke ponsel membawa kabar baik. Banyak pengguna smartphone di Indonesia mengeluhkan gangguan dari nomor-nomor tak dikenal — mulai dari penawaran kredit, promosi asuransi, hingga penipuan digital yang berkedok hadiah undian atau paket kiriman. Fenomena ini semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi dan kemudahan penyebaran data pribadi. Karena itu, banyak orang kini mencari cara menolak otomatis panggilan dari nomor tidak dikenal demi melindungi privasi dan kenyamanan mereka. Artikel ini akan mengulas secara lengkap bagaimana cara mengatur penolakan otomatis terhadap nomor tak dikenal di berbagai jenis ponsel — baik Android maupun iPhone — serta membahas manfaat, risiko, hingga solusi tambahan yang bisa kamu terapkan untuk menghadapi masalah ini secara cerdas. Mengapa Nomor Tak Dikenal Menjadi Masalah Serius Beberapa tahun ...

Anomali Kekerasan Bahasa "Ndasmu"

 Bahasa merupakan alat komunikasi utama dalam kepemimpinan. Pemimpin negara, terutama seorang presiden, memiliki peran penting dalam membentuk citra kepemimpinan melalui gaya berkomunikasi. Pilihan kata, nada bicara, dan konteks komunikasi dapat berdampak luas, tidak hanya dalam ruang politik domestik tetapi juga dalam ranah internasional. Baru-baru ini, pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengandung kata "ndasmu" menjadi sorotan publik. Kata ini dalam bahasa Jawa memiliki makna kasar yang, bergantung pada konteksnya, dapat berkonotasi ofensif atau bercanda. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena ini dari perspektif linguistik, politik, dan etika kepemimpinan. Kerangka Teori Untuk memahami fenomena ini secara akademik, kajian ini menggunakan beberapa pendekatan teori: 1. Pragmatik dan Sosiolinguistik Pragmatik mempelajari bagaimana konteks memengaruhi makna ujaran. Dalam kasus ini, kata "ndasmu" dapat memiliki berbagai interpretasi tergantung situasi...

Adili Jokowi vs Hidup Jokowi: Dinamika Publik dan Politik

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul gelombang tuntutan publik berupa slogan “Adili Jokowi” yang viral di media sosial, mural-mural kota, hingga aksi langsung di ruang publik. Seruan ini merupakan ekspresi kekecewaan sebagian masyarakat terhadap kebijakan dan tindakan mantan Presiden Joko Widodo sepanjang dua periode kepemimpinannya. Beberapa poin utama fenomena “Adili Jokowi”: • Mural dan slogan publik Di kota-kota seperti Surabaya, Solo, Yogyakarta, Jakarta, dan Medan, berbagai tulisan “Adili Jokowi” muncul di dinding-dinding kota. Slogan ini menjadi simbol kritis atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan praktik-praktik politik yang dinilai merugikan publik (termasuk narasi soal dinasti politik). Tagar seperti #AdiliJokowi dan #IndonesiaGelap juga menjadi trending di platform X (sebelumnya Twitter), terutama di kalangan mahasiswa, aktivis, dan kaum muda yang menganggap ada “Indonesia Gelap” akibat kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat. Fenomena tagar #IndonesiaGelap dik...

“Bayar Bayar Bayar”: Realitas Ekspresi Berkesenian

Lagu Bayar Bayar Bayar dari band punk Sukatani sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial karena liriknya yang tajam mengkritik praktik suap dalam institusi kepolisian. Meskipun akhirnya lagu tersebut ditarik dan bandnya meminta maaf, keberadaannya telah menimbulkan diskusi lebih luas tentang kebebasan berekspresi, seni sebagai alat kritik sosial, dan batas antara kritik dengan penghinaan. Seni sebagai Cerminan Realitas Dalam sejarah seni, musik sering menjadi media yang kuat untuk menyuarakan kegelisahan sosial. Dari Blowin’ in the Wind karya Bob Dylan yang mengkritik perang hingga lagu-lagu Iwan Fals yang menyuarakan ketimpangan sosial di Indonesia, musik memiliki kekuatan untuk merekam, mencerminkan, dan bahkan memprovokasi perubahan sosial. Lirik Bayar Bayar Bayar berbicara tentang pengalaman yang dirasakan banyak orang ketika berhadapan dengan sistem birokrasi yang korup. Lagu ini bukan hanya sekadar ungkapan kemarahan, tetapi juga representasi dari sebuah realitas sosi...

Pendidikan Ala Ki Hajar Dewantara

Ketika kita berbicara tentang pendidikan di Indonesia, nama Ki Hajar Dewantara pasti muncul sebagai tokoh utama. Beliau bukan hanya Bapak Pendidikan Nasional, tetapi juga pencetus gagasan pendidikan yang membebaskan, mendidik dengan keteladanan, dan membangun karakter. Nah, bagaimana sebenarnya konsep pendidikan ala Ki Hajar Dewantara? 1. Belajar dengan Kebebasan: Pendidikan yang Memerdekakan Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus membebaskan manusia, bukan sekadar mengajarkan hafalan atau mencetak tenaga kerja. Beliau ingin setiap anak tumbuh sesuai dengan bakat dan minatnya, bukan dipaksa mengikuti sistem yang kaku. Konsep ini mirip dengan "Merdeka Belajar" yang sekarang diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia. 2. Tiga Pilar Pendidikan: Ing Ngarsa Sung Tulodho Falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantara terkenal dengan semboyan: Ing ngarsa sung tulodho (di depan memberi teladan) Ing madya mangun karso (di tengah membangun semangat) Tut wuri handayani (di belakang memb...

Senyum Karyamin dan Tafsir yang Tak Pernah Usai

Di tengah derasnya arus berita dan pertarungan wacana yang gaduh, cerpen-cerpen Ahmad Tohari terasa seperti bisikan lembut dari tepian kampung. Ia menulis dengan bahasa yang tenang, tetapi membawa luka yang dalam. Salah satu cerpen yang hingga kini masih bergetar di benak saya adalah Senyum Karyamin. Cerpen ini pertama kali saya baca dalam suasana kuliah. Tapi tokoh Karyamin yang memanggul batu, tersenyum dalam lapar, dan terhuyung di jalan desa, justru menancap sebagai perenungan panjang tentang makna kehidupan. Bukan hanya karena keindahan narasi, tetapi juga karena makna yang terus mengendap dan menggelisahkan. Senyum yang Tidak Sederhana Karyamin adalah lelaki biasa. Ia memanggul batu dari sungai untuk dijual demi menyambung hidup. Badannya lemah, dompetnya kosong, dan hutangnya menumpuk. Namun di wajahnya tersungging senyum. Senyum ini, dalam pembacaan pertama, bisa saja dianggap sebagai simbol keikhlasan—seperti sering kita temukan dalam narasi-narasi spiritual. Namun semakin ser...

Menakar Risiko Dolar Menembus Rp17 ribuan, Mencari Peluang dalam Krisis Nilai Tukar

  Kembali 2025 mencatatkan peristiwa yang  mengguncang sendi perekonomian nasional: nilai tukar dolar Amerika Serikat menembus angka psikologis Rp17.000an. Bagi masyarakat awam, kabar ini membawa kecemasan terhadap harga kebutuhan pokok. Bagi pelaku usaha, sinyal ini menandakan tekanan baru dalam produksi, distribusi, dan daya saing. Nilai tukar yang terus bergerak liar mempertegas bahwa ekonomi Indonesia sangat terhubung dan rentan terhadap dinamika global. Tetapi apakah krisis ini hanya tentang kekhawatiran? Atau justru menjadi momentum refleksi dan restrukturisasi ekonomi nasional? Pelemahan rupiah bukanlah hal baru. Dalam kurun tiga dekade terakhir, Indonesia telah beberapa kali mengalami tekanan nilai tukar yang drastis, mulai dari krisis moneter 1998 hingga krisis keuangan global 2008. Namun konteks kali ini berbeda: tekanan nilai tukar tidak datang dari dalam, melainkan dari kombinasi tekanan global yang semakin kompleks dan cepat merambat ke sistem keuangan domestik. A...

Hegemoni Kekuasaan: Dominasi Ideologi dalam Masyarakat

  Hegemoni kekuasaan adalah konsep yang menjelaskan bagaimana kelompok dominan mempertahankan kontrolnya tidak hanya melalui paksaan, tetapi juga melalui persetujuan sosial dan budaya. Antonio Gramsci, seorang filsuf dan aktivis politik asal Italia, mengembangkan teori ini dengan menekankan bahwa kekuasaan tidak hanya bekerja melalui militer atau hukum, tetapi juga melalui kontrol terhadap ideologi, pendidikan, dan media. Dalam kehidupan modern, hegemoni dapat dilihat dalam berbagai aspek, seperti politik, media, dan ekonomi. Artikel ini akan membahas bagaimana hegemoni bekerja dan memberikan contoh spesifik dari berbagai konteks sosial. Pengertian Hegemoni Kekuasaan Secara sederhana, hegemoni adalah dominasi suatu kelompok atas kelompok lain melalui persetujuan yang dibentuk secara ideologis, bukan hanya melalui paksaan. Menurut Gramsci, kelas penguasa tidak hanya mengendalikan sumber daya ekonomi tetapi juga membentuk cara berpikir masyarakat agar menerima sistem yang ada sebagai...

Lemahnya Sistem Meritokrasi: Sebuah Tantangan bagi Kemajuan Bangsa

 Meritokrasi merupakan sistem yang menempatkan individu pada posisi tertentu berdasarkan kemampuan, prestasi, dan kompetensi, bukan karena faktor lain seperti hubungan keluarga, koneksi politik, atau kekuatan finansial. Namun, di banyak negara, termasuk Indonesia, sistem meritokrasi masih menghadapi berbagai tantangan yang melemahkan efektivitasnya. 1. Definisi dan Prinsip Dasar Meritokrasi Meritokrasi berasal dari kata merit, yang berarti "layak" atau "berhak". Dalam sistem ini, seseorang mendapatkan posisi atau jabatan berdasarkan kualitas yang dapat diukur secara objektif, seperti pendidikan, pengalaman, keterampilan, dan kinerja. Idealnya, meritokrasi dapat menciptakan lingkungan kerja dan pemerintahan yang lebih profesional, efisien, dan berorientasi pada hasil. 2. Faktor-Faktor yang Melemahkan Meritokrasi a. Nepotisme dan Koneksi Politik Salah satu faktor utama yang melemahkan meritokrasi adalah praktik nepotisme dan patronase politik. Di berbagai sektor, teru...

KNIL dan Integrasi ke dalam Militer Indonesia: Sejarah, Konflik, dan Warisan dalam TNI

 Pendahuluan Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda adalah institusi militer kolonial yang beroperasi di Hindia Belanda sejak 1814. Sebagai alat utama Belanda dalam mempertahankan kekuasaannya, KNIL merekrut banyak orang pribumi sebagai serdadu, termasuk dari suku Jawa, Sunda, Ambon, dan Manado. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, KNIL menjadi kekuatan yang digunakan Belanda dalam upaya merebut kembali kontrol atas Nusantara. Namun, dalam dinamika politik dan militer yang kompleks, banyak mantan anggota KNIL akhirnya berintegrasi ke dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah pengakuan kedaulatan pada 1949. Artikel ini akan membahas secara mendalam sejarah KNIL, alasan orang pribumi bergabung, pembubarannya, serta dampaknya terhadap militer Indonesia, terutama terkait konflik internal dan warisan KNIL dalam TNI. 1. Sejarah KNIL dan Rekrutmen Orang Pribumi KNIL dibentuk pada 1814 oleh pemerintah kolonial ...