Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2025

Kebijakan Moneter dan Fiskal dalam Upaya Mewujudkan Kemakmuran Rakyat Indonesia

Secara teoritis, kebijakan moneter dan fiskal merupakan dua instrumen utama untuk mengatur stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Namun, bagi sebagian besar rakyat Indonesia, istilah-istilah seperti “inflasi inti”, “BI Rate”, atau “defisit fiskal” terasa jauh dari kehidupan sehari-hari. Sebab, meskipun indikator makroekonomi tampak membaik — inflasi terkendali, nilai tukar stabil, pertumbuhan ekonomi sekitar 5% — kesejahteraan riil rakyat masih belum menunjukkan peningkatan signifikan. Di sinilah letak persoalan mendasar: apakah kebijakan moneter dan fiskal di Indonesia benar-benar berpihak pada kemakmuran rakyat, atau sekadar menjaga stabilitas makro demi kepentingan elite ekonomi dan pasar keuangan? Kebijakan Moneter: Stabilitas yang Tak Selalu Bermakna untuk Rakya t Kebijakan moneter yang dijalankan oleh Bank Indonesia (BI) memiliki mandat utama: menjaga kestabilan nilai rupiah. Fokus ini sering diterjemahkan dalam dua hal — mengendalikan inflasi dan menjaga kurs. Namun, pendekatan yan...

Pentingnya Konsultan Pendidikan bagi Siswa, Guru, dan Sekolah

Oleh: Syamsul Maarif, M.Pd (Brebes, Oktober 2025) Perubahan dunia pendidikan berlangsung begitu cepat. Teknologi digital, kurikulum baru, serta tuntutan dunia kerja yang terus berubah membuat sekolah dan guru harus beradaptasi lebih dinamis. Namun, tidak semua mampu bergerak secepat itu. Dalam konteks inilah, keberadaan konsultan pendidikan menjadi penting — bukan sekadar pelengkap, tetapi mitra strategis dalam membangun ekosistem pendidikan yang sehat dan berdaya saing. Menuntun Siswa Menemukan Arah dan Potensi Bagi siswa, terutama di jenjang SMA atau SMK, masa sekolah bukan hanya tentang lulus ujian, tetapi menemukan jati diri dan arah masa depan. Sayangnya, banyak siswa yang belum memahami potensi dirinya, bingung memilih jurusan, atau tidak tahu bagaimana merencanakan karier. Konsultan pendidikan hadir untuk membantu mereka mengenali kekuatan, minat, dan nilai-nilai pribadi. Melalui asesmen minat dan bakat, konsultan dapat memetakan kecenderungan belajar dan memberikan panduan prak...

Kereta Cepat Whoosh: Modernitas yang Melaju, Ketimpangan yang Menyertai

Pada 2 Oktober 2023, Indonesia resmi memasuki babak baru sejarah transportasi dengan diresmikannya Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau dikenal dengan nama Whoosh. Diresmikan dengan gegap gempita sebagai “ikon modernitas nasional”, Whoosh menjadi proyek kebanggaan pemerintah yang diklaim menandai lompatan peradaban—sebuah pencapaian teknologi yang menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju di Asia. Namun, di balik kecepatan 350 km/jam dan jargon “efisiensi waktu”, tersimpan pertanyaan lebih dalam: untuk siapa sebenarnya kereta cepat ini dibangun? Apakah ia benar-benar menjawab kebutuhan publik, atau sekadar menjadi etalase kemajuan yang menutupi ketimpangan sosial, beban ekonomi, dan luka-luka kultural di bawah relnya? Tulisan ini mencoba membedah proyek Whoosh secara kritis, melalui tiga lensa utama: ekonomi politik, sosial-ekonomi, dan antropologi mobilitas. Pendekatan ini membantu melihat bahwa pembangunan infrastruktur bukan hanya soal beton dan kecepatan, tapi jug...

Feodalisme, Kebebasan Media, dan Luka Kolektif Pesantren

Objektivitas di Tengah Polemik Tayangan Trans7 Dalam beberapa hari terakhir, ruang publik Indonesia diramaikan oleh perdebatan seputar tayangan program Xpose Uncensored yang ditayangkan Trans7 pada 13 Oktober 2025. Tayangan itu dianggap melecehkan kalangan pesantren, terutama karena menampilkan narasi dan visual yang dinilai menyinggung martabat santri dan kiai. Polemik ini tidak hanya memunculkan tagar #BoikotTrans7 dan #BoikotIndihome (karena Trans7 merupakan bagian dari grup Trans Media milik CT Corp yang juga memiliki kerja sama distribusi dengan Indihome), tetapi juga membuka kembali perbincangan lama: tentang bagaimana pesantren dipahami, dan bagaimana media seharusnya mengangkat realitas sosial tanpa menginjak nilai kultural yang dijaga ketat oleh komunitasnya. Isi Polemik: Tayangan dan Respons Publik Tayangan yang memicu kontroversi itu memuat cuplikan dengan judul provokatif: “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?” Narasi visual tersebut dikait...

Feodalisme Kyai dan Santri di Lingkungan Pesantren?

Pesantren selama ini dikenal sebagai benteng moral bangsa, tempat persemaian ilmu agama dan akhlak. Di balik tembok-temboknya yang sederhana, tumbuh relasi yang sakral antara kyai dan santri. Namun, di tengah perubahan zaman dan modernisasi pendidikan Islam, muncul fenomena yang jarang diungkap secara terbuka: feodalisme dalam dunia pesantren. Relasi kyai-santri yang semula dibangun atas dasar keilmuan dan keteladanan spiritual, kini di beberapa tempat bergeser menjadi relasi patron-klien — di mana posisi kyai begitu dominan dan nyaris tak tersentuh kritik. Sementara para santri, yang mestinya menjadi penuntut ilmu yang merdeka, sering kali terjebak dalam sikap tunduk total, bahkan hingga ke ranah yang tak lagi ilmiah, melainkan personal dan politik. Dalam banyak pesantren, kyai bukan hanya guru spiritual, tapi juga penguasa simbolik, bahkan administratif. Ia mengatur segalanya: dari sistem pendidikan, ekonomi pesantren, hingga arah politik warga sekitar. Aura karismatik yang dimiliki ...

Kebebasan?

Di era digital, media sosial telah menjadi wadah utama bagi masyarakat Indonesia untuk menyuarakan pendapat. Dari politik hingga budaya pop, netizen Indonesia dikenal lantang dalam menyampaikan opini. Namun, seberapa murni suara mereka? Apakah benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat atau justru dipengaruhi oleh kepentingan tertentu? Netizen dan Kekuatan Opini Publik Media sosial seperti Twitter, Facebook, dan TikTok kini berperan besar dalam membentuk opini publik. Isu nasional yang mencuat, seperti kebijakan pemerintah atau skandal pejabat, dapat dengan cepat menjadi viral. Tagar dan komentar netizen sering kali memengaruhi kebijakan atau reaksi pejabat publik. Misalnya, saat kasus korupsi pejabat viral, tekanan dari netizen bisa memaksa pemerintah bertindak lebih cepat. Begitu juga dengan isu sosial seperti pelecehan seksual atau ketidakadilan hukum, suara netizen sering kali menjadi pemicu gerakan yang lebih besar. Fenomena Buzzer dan Opini Bayaran Namun, tidak semua opini di m...

“Kabinet Gemuk: Antara Efisiensi Retoris dan Politik Kekuasaan”

Analisis Kritis atas Fenomena Pelantikan Pejabat yang Berlebihan Oleh: Syansul Maarif Euforia Kekuasaan di Balik Seremoni Pelantikan Belum genap setahun menjabat, Presiden Prabowo Subianto tampak begitu rajin melantik pejabat negara. Dari menteri dan wakil menteri hingga staf khusus dan pejabat istana, daftar nama yang dilantik seolah tak berhenti bertambah. Publik mulai mempertanyakan: apakah ini pemerintahan efisien yang dijanjikan, atau justru “kabinet gemuk” yang membebani anggaran negara? Seremoni pelantikan yang sering kali disiarkan dengan gegap gempita di televisi memberi kesan stabilitas dan kerja cepat. Namun, di balik simbolisme tersebut, terselip paradoks besar: jumlah pejabat yang membengkak justru memperlihatkan wajah birokrasi yang semakin berlapis, tidak ramping, dan cenderung tidak efisien. Janji Efisiensi yang Menyusut di Tengah Politik Akomodatif Saat kampanye, Prabowo sering berbicara tentang pentingnya pemerintahan yang efisien dan kuat. Namun setelah berkuasa, rea...

How to Invest in Stocks: A Complete Beginner’s Guide

1. What Are Stocks and Why Do They Matter? Stocks represent ownership in a company. When you buy a stock, you’re essentially purchasing a small piece of that company. If the company performs well and earns profits, you can also benefit through dividends or capital gains (the increase in stock price). Stock investing is one of the most popular ways to build wealth because of its high potential returns. However, it also comes with risks — which is why understanding the basics before investing is crucial. 2. Prepare Yourself Before Investing Before you start buying stocks, there are several key things you should do first: a. Set Your Investment Goals Are you investing for the long term, for retirement, education, or short-term profit? Your goals determine your investment strategy — whether it’s short-term trading or long-term investing. b. Know Your Risk Profile Everyone has a different tolerance for risk. If you prefer stability, you might choose blue-chip stocks from large, established ...

Cara Berinvestasi di Saham: Panduan Lengkap untuk Pemula

Apa Itu Saham dan Mengapa Penting? Saham adalah bukti kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Ketika kamu membeli saham, artinya kamu memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Jika perusahaan itu berkembang dan menghasilkan keuntungan, kamu sebagai pemegang saham juga berpotensi mendapatkan keuntungan — baik dari dividen maupun kenaikan harga saham (capital gain). Investasi saham menjadi salah satu instrumen keuangan yang paling populer karena potensi keuntungannya tinggi. Namun, risiko yang menyertainya juga besar. Karena itu, memahami cara berinvestasi dengan benar menjadi kunci utama. Siapkan Diri Sebelum Terjun ke Dunia Saham Sebelum mulai membeli saham, ada beberapa hal penting yang perlu disiapkan: a. Tentukan Tujuan Investasi Apakah kamu ingin menabung untuk masa depan, pendidikan, pensiun, atau ingin mendapat penghasilan tambahan dari dividen? Tujuan akan memengaruhi strategi investasimu — jangka pendek, menengah, atau panjang. b. Pahami Profil Risiko Setiap or...

Bangkai Kepala Babi dan Tikus: Pendekatan Hermeneutik dalam Analisis Simbolisme

Pendekatan hermeneutik dalam memahami teror kepala babi dan enam tikus memungkinkan kita menggali makna tersembunyi di balik simbol-simbol yang digunakan dalam konteks intimidasi terhadap kebebasan pers. Hermeneutika, sebagai metode interpretatif, menekankan pada pemahaman makna yang tidak hanya bersifat literal, tetapi juga historis, sosial, budaya, dan politis. Dalam kasus ini, pengiriman kepala babi dan tikus ke kantor Tempo bukan hanya sekadar aksi vandalisme, tetapi juga mengandung pesan simbolik yang membutuhkan analisis mendalam terkait konteks budaya, sejarah, dan politik Indonesia. Hermeneutika Simbolisme Kepala Babi dan Tikus Dalam tradisi hermeneutik, makna suatu simbol tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan konteks di mana simbol tersebut digunakan. Berikut adalah interpretasi makna dari simbol kepala babi dan enam tikus berdasarkan pendekatan hermeneutik: 1. Kepala Babi dalam Konteks Budaya, Sejarah, dan Politik • Dalam Budaya Indonesia: Babi memiliki makna ya...

Perekonomian Indonesia; Ancaman, Tantangan, dan Peluang Emas

Indonesia di tahun 2025 tengah menghadapi babak baru yang penuh tantangan dan ketidakpastian dalam perekonomian nasionalnya. Tak hanya sekadar angka pertumbuhan, isu nasional terbaru justru menimbulkan dampak yang lebih dalam dan berlapis-lapis, yang mampu menggoyahkan fondasi perekonomian sekaligus membuka peluang baru yang selama ini belum tergali.Perang dagang global yang terus memanas dan kebijakan tarif tinggi dari berbagai negara, terutama Amerika Serikat, membuat rantai pasok ekspor Indonesia terdampak cukup signifikan. Penurunan harga komoditas utama sebesar 12% membuat penerimaan negara ikut tergerus, memaksa pemerintah untuk mengambil langkah tegas dalam menjaga kestabilan fiskal dan mempercepat reformasi struktural. Dampaknya? Iklim bisnis menjadi tidak pasti dan sentimen pelaku usaha menurun, yang berakibat pada melemahnya investasi domestik dan konsumsi rumah tangga. Situasi semakin kompleks dengan meningkatnya beban fiskal akibat kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan...

Makan Bergizi Gratis: Antara Niat Mulia, Risiko, dan Luka di Balik Nasi Kotak

Gelombang Nasi Gratis dari Istana Pagi itu, di halaman sebuah SD negeri di Palangka Raya, ratusan siswa berbaris sambil memegang bungkusan nasi yang baru dibagikan. Aroma ayam suwir dan sayur tumis tercium dari kotak makan yang dihiasi stiker bertuliskan “Program Makan Bergizi Gratis – Untuk Anak Indonesia Sehat dan Cerdas”. Anak-anak tampak gembira. Namun di tempat lain, beberapa jam kemudian, sejumlah siswa di sebuah sekolah di Sulawesi jatuh pingsan usai menyantap paket makanan serupa. Puskesmas setempat mencatatnya sebagai keracunan massal ringan. Inilah potret paradoks dari program yang menjadi kebanggaan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto: Makan Bergizi Gratis (MBG). Diluncurkan dengan semangat menghapus kelaparan dan menurunkan angka stunting, MBG kini justru berada di pusaran sorotan publik — antara apresiasi, kegelisahan, dan tudingan kebocoran. Janji Besar di Balik Program Kolosal MBG bukan sekadar program bantuan sosial. Ia dirancang sebagai proyek investasi gizi nasiona...

Cara Menolak Otomatis Nomor Tak Dikenal di Ponsel: Lindungi Privasimu dari Gangguan Telepon Asing

Dalam dunia yang semakin terhubung seperti sekarang, panggilan telepon sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Namun, tidak semua panggilan yang masuk ke ponsel membawa kabar baik. Banyak pengguna smartphone di Indonesia mengeluhkan gangguan dari nomor-nomor tak dikenal — mulai dari penawaran kredit, promosi asuransi, hingga penipuan digital yang berkedok hadiah undian atau paket kiriman. Fenomena ini semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi dan kemudahan penyebaran data pribadi. Karena itu, banyak orang kini mencari cara menolak otomatis panggilan dari nomor tidak dikenal demi melindungi privasi dan kenyamanan mereka. Artikel ini akan mengulas secara lengkap bagaimana cara mengatur penolakan otomatis terhadap nomor tak dikenal di berbagai jenis ponsel — baik Android maupun iPhone — serta membahas manfaat, risiko, hingga solusi tambahan yang bisa kamu terapkan untuk menghadapi masalah ini secara cerdas. Mengapa Nomor Tak Dikenal Menjadi Masalah Serius Beberapa tahun ...

Anomali Kekerasan Bahasa "Ndasmu"

 Bahasa merupakan alat komunikasi utama dalam kepemimpinan. Pemimpin negara, terutama seorang presiden, memiliki peran penting dalam membentuk citra kepemimpinan melalui gaya berkomunikasi. Pilihan kata, nada bicara, dan konteks komunikasi dapat berdampak luas, tidak hanya dalam ruang politik domestik tetapi juga dalam ranah internasional. Baru-baru ini, pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengandung kata "ndasmu" menjadi sorotan publik. Kata ini dalam bahasa Jawa memiliki makna kasar yang, bergantung pada konteksnya, dapat berkonotasi ofensif atau bercanda. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena ini dari perspektif linguistik, politik, dan etika kepemimpinan. Kerangka Teori Untuk memahami fenomena ini secara akademik, kajian ini menggunakan beberapa pendekatan teori: 1. Pragmatik dan Sosiolinguistik Pragmatik mempelajari bagaimana konteks memengaruhi makna ujaran. Dalam kasus ini, kata "ndasmu" dapat memiliki berbagai interpretasi tergantung situasi...

Adili Jokowi vs Hidup Jokowi: Dinamika Publik dan Politik

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul gelombang tuntutan publik berupa slogan “Adili Jokowi” yang viral di media sosial, mural-mural kota, hingga aksi langsung di ruang publik. Seruan ini merupakan ekspresi kekecewaan sebagian masyarakat terhadap kebijakan dan tindakan mantan Presiden Joko Widodo sepanjang dua periode kepemimpinannya. Beberapa poin utama fenomena “Adili Jokowi”: • Mural dan slogan publik Di kota-kota seperti Surabaya, Solo, Yogyakarta, Jakarta, dan Medan, berbagai tulisan “Adili Jokowi” muncul di dinding-dinding kota. Slogan ini menjadi simbol kritis atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan praktik-praktik politik yang dinilai merugikan publik (termasuk narasi soal dinasti politik). Tagar seperti #AdiliJokowi dan #IndonesiaGelap juga menjadi trending di platform X (sebelumnya Twitter), terutama di kalangan mahasiswa, aktivis, dan kaum muda yang menganggap ada “Indonesia Gelap” akibat kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat. Fenomena tagar #IndonesiaGelap dik...